The Black Diary - Wanita Terindah



                Aku memiliki seorang kekasih wanita. Dia adalah wanita yang berarti bagiku. Dia adalah yang membuat pikiranku, pola pikirku berubah. Dia yang membuatku semakin berani untuk melawan sesuatu yang mengekangku. Karena terbiasa dengan pemikiran dan tindakan seperti itu. Aku pun telah berubah. Aku menjadi tahu bagaimana memperlakukan seseorang. Akupun menjadi sering berinteraksi dengan orang-orang baru, dan aku menjadi berani untuk menghadapi orang lain. Pada akhirnya aku nyaman. Begitu juga dengan dirinya.
Semua ini dimulai saat ami berpacaran ketika kami  duduk di Sekolah Menengah Atas. Dia mewarnai hidupku dengan berbagai warna yang ia berikan. Warna yang memberikan kebahagiaan, warna yang memerikan kenyamanan, warna yang membuatku merasa senang. Bahkan diapun juga memberikan sakit kepadaku.
                Entah apa aku terlalu terlena dengannya. Apakah aku terlalu nyaman. Aku terjatuh karena diperdaya olehnya. Aku jatuh begitu dalam kelubang gelap yang menyakitkan dimana aku tidak tahu tempat itu. Bahkan aku belum pernah masuk ke ruang itu sebelumnya. Aku ada disitu karena diasendiri yang memelukku, merangkulku, memegang tanganku, membawaku ke suatu tempat. Ia berada dibelakangku, dan ia mendorongku sehingga aku terjatuh kelubang kesakitan ini.
                Apa aku menyadarinya sebelumnya? Instingku bisa merasakan, tapi hatiku berkata bahwa itu tidak mungkin dilakukannya. Aku mempercayainya. Dan aku sendiri harus merasa sakit karena kebodohanku. Apa yang kuperoleh tidak seperti yang aku bayar. Dia melakukan suatu hubungan dengan orang lain yang tidak normal dimata manusia. Begitu juga di mata Tuhan sendiri hal itu sangat dibenciNya.Ya, dia
                Bukan hanya itu saja. Kesalahan itu wajar adanya jika tidak melebihi batas kewajaran. Karena jika sudah melebihi batas, maka kesalahan itu bisa menyakiti seseorang, bahkan membahayakan seseorang. Dia memiliki seorang mantan terindah. Dia pernah berpacaran dengan ‘G’, kakak kelasnya. Dia adalah laki-laki yang humoris, pandai bermainmusik, ‘G’ pintar untuk mengambil hati si dia karena ‘G’ sendiri memeprlakukan dia sama seperti seorang kakak yang mengasuh adiknya. Hal yang diperbuat ‘G’ sangat membuat dia senang. Dia membutuhkan figur seorang kakak yang menyayangi adiknya, melindungi adiknya. Pada akhirnya mereka putus karena dia mempermainkan hati ‘G’ dengan laki-laki lain. Sehingga dia sangat menyesali hal ini, dan karakter dan sosok ‘G’ tidak bisa lepas dari pikirannya.
                Mari kembali keceritaku.  Dengan penyesalannya, aku hanyalah seorang korban. Aku yang tidak tahu menahu, tetapi diharuskan untuk tahu segala yang dipikirkan dan diinginkannya. Saat dia berpacaran denganku pun aku merasa dipaksa untuk menjadi sosok seperti ‘G’. Aku harus melakukan sesuatu yang sama, yang pernah dilakukan oleh ‘G’. Aku terjajah. Aku ada hanya untuk menjadi orang lain, bukan untuk menjadi diriku sendiri. Ini sungguh tak adil! Aku memberikan apa yang aku bisa untuknya, dan aku hanya diberi sesuatu yang kosong walaupun rasanya itu memiliki bentuk.
                Dan saat ini, hubunganku menggantung. Dia menggantungkanku dengan harapan. Aku telah putus dengannya. Tetapi sebelum itu, aku telah mengutarakan bahwa aku benar-benar masih sayag padanya. Meskipun aku telah tersakiti, dia menunjukkan penyesalan dan kesungguhan hati untuk membayar semua kesalahannya. Tetapi, ada alasan dibalik dia putus denganku. Dia merasa ingin melanjutkan hubungan bersamaku, namun dia harus membereskan perasaannya yang tertinggal untuk ‘G’. Entah apa rencananya, apakah dia menggunakan kesempatan ini benar-benar untuk menyelesaikannya kemudian akan kembali kepadaku, atau dia hanya menikmati kesempatan terakhir untuk bersenang-senang dengannya. Yang pasti, dia memberikanku harapan kalua suatu saat nanti dia akan kembali kepadaku. Entah kapan itu…

Comments

Popular Posts